Kekurangan air sangat identik dengan kondisi di daratan Timor, pun dengan kondisi lahan pertanian yang keras dan minim nutrisi. Desa Neke, Kabupaten Timor Tengah Selatan sangat dekat dengan kedua hal tersebut. Pada tahun 2017 sampai 2022 terjadi musim kemarau panjang yang membuat petani dan masyarakat pada umumnya mengalami kesulitan pangan dan ekonomi. Pada tahun 2022 Land4Lives menjadi salah satu project non-pemerintah yang masuk berkegiatan di desa Neke, salah satu kegiatannya adalah pembelajaran pemanfaatan pekarangan untuk kebutuhan gizi keluarga. Karena kondisi air yang sangat sulit para petani yang masuk sebagai anggota kelompok belajar pertanian Land4Lives memilih untuk mengumpulkan semua metode pembelajaran di satu lokasi belajar.
Salah satu lokasi belajar tersebut adalah kebun dapur komunal. Kebun dapur tersebut dikelola bersama-sama oleh napak Filmon (coordinator kelompok belajar desa Neke) dan para anggota lainnya. Dalam pengelolaan kebun dapur komunal bapak Filmon dan anggota bersepakat membagi masing-masing mengelola satu bedengan yang berukuran 1.5×8 meter. Sampai saat ini anggota kelompok masih mengelola kebun tersebut secara bersama-sama dan melakuka penanaman sayuran dirotasi dengan tanaman pangan seperti jagung dan ubi. Menurut bapak Filmon, setelah adanya kebun dapur komunal ini, anggota yang biasanya membeli sayur pada penjual keliling, sudah tidak pernah lagi membeli sayur di penjual keliling, hal tersebut karena semua anggota kelompok menanam jenis sayuran bermacam-macam dilokasi, sehingga para anggota dapat bertukar hasil jika saling membutuhkan.
Kemudian pemerintah desa Neke juga melihat antusias anggota kelompok belajar pertanian yang cukup tinggi, membuat pemerintah desa ingin terlibat mendukung, salah satunya adalah pemberian alat untuk instalasi irigasi tetes yang dapat memudahkan anggota kelompok dalam merawat tanaman di kebun. Saat ini irigasi tetes sudah terinstal di lokasi kebun dan dimanfaatkan anggota kelompok untuk penyiraman saat musim kemarau, sedangkan pada saat musim penghujan isntalasi disimpan agar tetap terawat. Bapak Filmon menyampaikan bahwa dulu sebelum Land4Lives masuk masyarakat di desa tidak tahu bagaimana cara membudidayakan sayuran, mereka hanya bisa membeli karena melihat kondisi tanah dan air yang menghalangi untuk melakukan hal tersebut, tetapi saat Land4Lives menjadi mitra masyarakat di desa dan memberikan informasi terkait pertanian, pengelolaan tanaman pohon, sekarang masyarakat sudah mulai terbiasa untuk menanam sayuran, hal tersebut membuat masyarakat dapat mencukupi kebutuhan gizi bagi keluarga.
Tidak hanya gizi keluarga, saat ini bapak Filmon dan anggota kelompok lainnya, menyisihkan beberapa hasil panen untuk dijual pada pemerintah untuk mengatasi masalah stunting di desa Neke, hal tersebut dilakukan rutin oleh bapak Filmon dan anggota, jika sudah memasuki musim panen pasti akan memberikan informasi ke pemerintah desa untuk menjual hasilnya ke pengelola makana bergizi untuk mengatasi stunting, sehingga pemanfaatan kebun yang semula kering dan tidak pernah ditanam, saat ini berubah menjadi sumber gizi dan pendapatan tambahan bagi bapak Filmon dan anggota yang terlibat.