Kisah suskes Bapak Lake yang mengoptimalkan berkebun di lahan dengan cara tidak menebang pohon utama

Bapak Lake merupakan anggota dan pemilik lahan kelompok belajar B di Desa Lelobatan. Beliau bergabung di kelompok pada tahun 2023 dan menjadikan lahan pribadinya untuk menjadi tempat belajar bersama (kebun belajar). Beliau juga menjadi motor penggerak bagi anggota lainnya dalam mengembangkan kebun belajar. Bapak Lake juga sedang menerapkan praktik di kebun belajar cara mengoptimalkan lahan dengan tidak menebang pohon utama yaitu pohon kasuari dan kemiri. Beliau mengajak anggota kelompoknya untuk menerapkan teknik Agroforestry Existing, yaitu itu teknik berkebun dengan tidak menebang pohon utama dan menggunakan jarak tanam untuk menambah komoditi tahunan, musiman dan holtikultura. Teknik ini yang sedang di terapkan di kebun belajar melalui pelatihan dan pendampingan dalam program riset aksi Land4lives (L4L). Selain itu Natural Vegetasi Strip (NVS) di terapkan juga di kebun belajar karena kondisi lahan kebun yang memiliki kemiringan.

Penerapan Agroforstry Existing sudah mulai terasa menfaatnya dari jumlah komoditi yang beragam dan tanaman holtikultura yang bisa ditanam sudah menghasilkan untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Bahkan lebihnya bisa menambah pendapatan keluarga karena dari hasil lebih tersebut dijual di pasar. Bukan hanya Agroforestry Existing tapi Natural Vegetasi strip juga sudah mulai akan kelihatan hasilnya karena tanaman yang ditanam menjadi NVS yaitu serai akan dijual juga ke pasar. Selaian tanaman serai ada jenis rumput king grass dan benggala sebagai NVS yang bisa menjadi pakan ternak.

Selain praktik-praktik tersebut yang sudah kelihatan manfaat ekonominya, aspek lingkungan juga bisa membantu mengurangi perubahan iklim. Dengan tidak menebang pohon, menambah komoditi pepohonan dan menerapkan Teknik NVS bisa mengurangi perubahan iklim yang bisa berdampak dengan itensitas cuaca ekstrim seperti kekeringan, banjir dan tanah longsor.